"Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan." Bible
Jika Anda bingung membedakan antara murah hati (mercy) dan belas kasihan (compassion), Anda tidak sendirian. Dimanakah letak letak korelasi antara sifat murah hati dan hidup bahagia? Kedua pertanyaan itu akan terjawab melalui renungan ini.
Beberapa tahun yang lalu kami pernah memiliki pembantu rumah tangga yang berlatar belakang sangat miskin. Dengan senang hati kami menerima dan pembantu tersebut karena ingin menolongnya keluar dari tekanan ekonomi. Segala macam fasilitas dan kemudahan diberikan kepadanya. Bahkan sering kami ajak ikut makan bersama kekuarga. Poloknya kami memperlakukannya sebagai bagian dari keluarga kami. Sampai di sini apa yang kami lakukan adalah tindakan belas kasihan.
Namun sayang "air susu dibalas dengan air tuba". Pembantu dengan pacarnya mencuri uang dan barang berharga yang nilainya lebih dari 50 juta. Kasus ini tercium oleh pihak berwajib sebagai modus yang sedang mendapatkan perhatian ekstra. Akhirnya mereka berdua harus mendekam di penjara.
Suatu hari aku melayani Firman di penjara itu, mereka mendatangiku memohon maaf atas kesalahan yang dilakukannya. Aku melihat airmata menetes di wajah yang terlihat kuyu. Akupun memberi maaf kepada mereka. Dalam hati ini ada belas kasihan, tidak tega melihat penderitaan mereka, maka aku segera mengulurkan tangan dan memberi uang 200 ribu. Disinilah kemurahan hati atau kasih karunia sedang dinyatakan dalam tindakan nyata. Sebenarnya siang itu adalah kesempatan terbaik untuk marah dan memaki mereka, namun aku tidak melakukannya.
Belas kasihan kepada orang yang telah melukai dan berbuat jahat kepada Anda itu namanya kasih karunia atau kemurahan hati. Di dalam kemurahan hati tidak ada dendam dan kepahitan. Yang ada adalah pengampunan. Saat kita bisa mempraktekan kemurahan hati, kita sedang menyatakan karakter ilahi. Maka jangan heran jika kita akan dilimpahi dengan kemurahan oleh Allah. Bukankah ada ayat yang berkata "Aku bermurah hati kepada mereka yang murah hati".
Kemurahan hati pasti mendatangkan kebahagiaan, karena dalam kemurahan hati ada pengampunan. Bukankah pengampunan mampu membasuh hati ini dari segala kepahitan? Hati yang bersih adalah lahan yang subur untuk sukacita bertumbuh. Maka berbahagialah orang yang sering bermurah hati.
Renungan Oleh:
Pendeta Paulus Wiratno